Pasukan KK (kesabaran dan ketaatan)

Tuhan menguji manusia agar merasakan senang, sedih, bahagia, kecewa dan terluka. jika kita dikhianati seseorang yang kita percaya. Bukan berarti kita harus melakukan hal yang sama kepada orang lain. Tetapi hal itu sedianya kita ambil sebagai hikmah agar tak terbesit keinginan mengkhianati. Hidup tidak selalu mulus , kesalahan yang kita lakukan kadang memunculkan cacian dan hinaan. Rasanya cacian dan hinaan yang kita terima bukan harus dijadikan ajang balas dendam tetapi motivasi untuk lebih baik dalam berkarya dan bekerja.

Kisah seorang manusia yang berantakan, acak-acakan, dalam kehidupannya. Bentuk amanah Tuhan yang luar biasa kepada kita yang dianggap mampu menopang ujian sesuai kemampuan. Tuhan tak memisahkan si miskin atau si kaya, akan tetapi mencampurnya didunia agar saling bahu membahu menjalani hari bersama. Agar saling memahami manusia tak mungkin dipenuhi kesempurnaan , karena kekayaan takkan merasakan kesempurnaan apabila tidak berbagi harta kepada yang membutuhkan sebagai wujud kesyukuran dihadapan Tuhan. Si kaya juga diajarkan tak mungkin memiliki harta yang melimpah tanpa bantuan pekerjanya. Janganlah enjoy menjadi bagian dari orang-orang yang merusak cerita kehidupan dengan hal yang mendatangkan kemurkaan Tuhan.

Seluruh tubuh saja tak akan mampu menopang daging tanpa bantuan sendi-sendi tulang. Aku merasa kehilangan Tuhan saat jauh dari ketaatan. Bijaksana belajar menata hati agar memiliki kekokohan iman. Laksana benteng berlapis yang sulit ditembus oleh pasukan bernama kesabaran dan ketaatan.
Rumah, 17 April 2015 | @kanggilang03

Pengagum Rahasia

Pengagum Rahasia

Pengagum Rahasia

Aku tidak sadar mengagumimu, memperhatikanmu, hanya dari kejauhan. Kita tidak pernah bertemu sebelumnya. Bahkan namamu saja aku tak tahu. Wajahku berseri-seri merah seperti api yang sedang membakar seluruh tubuh.

Mungkin teman-temanku tidak mengetahui, tetapi aku baru sadar Tuhan Maha Mendengar segala apa yang ada didalam hati. Tanpa aku bercerita ia dapat mengetahui apa yang hambanya rasakan. Aku berusaha mengenalmu, tanpa berinteraksi langsung denganmu. Aku berusaha memahamimu dari teman-temanmu, bertanya lebih jauh tentang cara berpikirmu, dan keluargamu. Aku bertanya agar tak salah memahamimu, agar tahu kau masih lajang atau sudah ada yang mengikat jari manismu.

aku beranikan diri berjalan menuju rumahmu, mengetuk pintu perlahan dengan salam dan hormat dengan hati yang dag dig dug tak menentu. Kusiapkan segala apa yang nantinya dalam kunjungan ini diputuskan oleh bapakmu. Ini bukan sekedar menyatakan perasaan tapi ini sebuah bentuk “keseriusan” yang segala kemungkinannya harus aku ikhlaskan.

Mungkin ini sebuah kejutan bagimu. Semuanya tak bisa dijelaskan sebentar, sampai-sampai kau merasa ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan itu. Tapi inilah ketetapan-Nya, aku tak pernah tahu yang tepat itu kapan kecuali kita yang tentukan besok, atau sekarang. Mungkin aku bukan orang baik, atau mungkin baik. Hati kecil bicara,”seberapa jauh kaki melangkah, niat tulus yang ada didalam kalbu ingin melengkapi separuh agamaku bersamamu. Mungkin aku sedang memperbaiki diri, mencoba terus belajar menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari.

Suatu saat, entah besok atau lusa, kita akan tahu menerima seseorang bukan saja berbicara soal kemapanan harta, wajah cantik, atau tampan nan rupawan. Ingatlah manusia tidak ada yang sempurna, kita semestinya melihat niat tulusnya, mengenali siapa teman-temannya, karena yang sering berkumpul dengan penjual minyak wangi akan wangi, akan tetapi yang sering berkumpul dengan pandai besi akan terkena bahaya bara apinya. Bersama dengan siapa lelaki atau wanita itu bergaul, apa saja aktivitas nya, karena Allah akan mempertemukan orang-orang yang baik dengan orang baik dan yang buruk dengan yang buruk pula.

Jakarta, 22 April 2015 | @kanggilang03

Yuk Kita Akad

Yuk Kita AKad

Yuk Kita AKad

Aku tak tahu siapa yang datang lebih dulu kepadamu kecuali langkah ini sampai dihadapanmu. Mendatangimu bukan soal cepat atau lambat, tapi siapa yang tepat, takkan ada yang tahu kecuali aku atau orang lain yang hadir saat akad. Hadirnya waktu yang tepat ialah kehendak Tuhan mengenai siapa yang akan bersama dan siapa yang akan bersatu dalam ikatan cinta

Tuhan seharusnya menjadi tempat kita menitipkan perasaan. Sulit bicara soal siapa yang akan ada disamping kita. Maka Tuhan satu-satunya yang memahami jalan pikiran dan mengetahui segala urusan dan kerumitan. Berjalan perlahan tidak menduga doa – doa yang dulu terlantun, kini lautan manusia yang menjadi saksi tangan ayahmu menggenggam erat sekali.

Aku gugup, keringat dingin membasahi seluruh tubuh dan jantung terasa berdetak tak menentu, cepat sekali. Inikah hadiah dari keteguhanku, menunggu bersabar atas segala ujian yang berkali-kali menguji diri. Tidak bisa dtebak apa yang akan terjadi, karena jodoh sudah diatur olehnya.

Aku tak pernah tahu rencana tuhan seperti ini, mengagumkan. Tak ada yang tahu bahwa kita akan menyatu karena sebelumnya aku tak berani menjejakkan kaki dirumah yang belum sah dihadapanku.Tiada kata yang dapat menjawab pertanyaanku, selain sah dari saksi yang menyeru.

Jodoh yang tepat ialah seseorang yang mendatangimu disaat akad, menemanimu menjawab keraguanmu dihadapa orang tua yang membesarkanmu. Tuhan tak pernah abaikan hambanya yang selalu berdo’a dikala sempit dan lapang dihadapanya.

Hanya satu hal yang perlu diingat tulang rusuk tak akan tertukar, dia akan mencari dan menerima sesuai rencana Tuhannya.Yang indah bukan karena wajah, tapi yang indah ialah ketika mampu menyatakan dengan lantang, keinginannya meminang dan menikahinya. Berkah dan sakinah, mawaddah, dan warrohmah akan mengiringi langkah dua anak manusia yang akan menjalankan sunnah.

Jakarta, 16 April 2015 | @kanggilang03

Para Pencari Cinta

Para Pencari Cinta

kanggilangramadhan.wordpress.com

Saat ini aku memastikan berbagai rangkaian hari yang akan mempertemukan kita pada suatu waktu. Mungkin sejak dahulu aku mencarimu tetapi kau tak menampakkan wujudmu.

Aku menemui kegamangan ketika memastikannya pada ruang bernama hati. Seraya angin yang menemani perjalananku perlahan-lahan menuju tempat aku beristirahat, melepas lelah sejenak dari teriknya matahari yang membakar kulitku. Dibawah pohon rindang aku menikmati semilir angin siang itu. Kau aku temui dalam sebuah perjalanan ibadahku. Aku ingin menimbun bekal hidup dalam sebuah keputusan yang menjagaku dari fitnah memikirkanmu. Dimana tak lagi bekal itu kita jalani secara individu, melainkan bersama di sepanjang waktu.

Aku mesti meruntuhkan tembok besar sebelum bersamamu. Jika tembok itu adalah keberanian dan kesabaran, maka aku harus melalui hari-hari sebelum akad kita terlaksana dengan bersungguh-sungguh pada sebuah keputusan. Aku berharap perjalanan kita bak oase dipadang pasir yang panasnya meranggas. Lalu aku menemukanmu tidak hanya seperti musafir melepas dahaga dan lelahnya setelah mencapai perjalanan yang dituju. Dimana takdir yang akan menjadi saksi Allah swt. meneruskan langkah kita pada hari penuh haru.

Aku menyadari kalau kemarin kita menghabiskan banyak waktu, melelahkan pastinya karena ini semua menentukan arah masa depan. Aku baru ingat ternyata kau telah menentukan pilihan, entah kenapa aku malah kerumahmu. Padahal aku mengetahui kau telah memilih seseorang menjadi imammu, tetapi saat aku menemui orang tuamu sebagai walimu. Dia menjawab bahwa anakku memang menunggumu karena itu hari walimahmu dan aku, selepas perbincangan itu kau sah jadi pendampingku.

Jakarta, 28 Januari 2015 I Gilang Ramadhan

@kanggilang03

Catatan Separuh Agama : Aku Mulai Dengan Bismillah

 

 

Aku merenungkannya dengan matang tentang segala sesuatu ini. Segala sesuatu yang akan aku mulai menjadi jalan membagi hari dengan orang lain disampingku. Aku memang pasti menemui rintangan tetapi manusia selama hidup memang akan bertemu ujian bukan.Tidak semua memilih langkah ini untuk memulai hidupnya.

Aku memulainya dengan bismillah. Dimana hari ini tiba, aku melangkahkan kaki dengan persiapan yang aku hujamkan dalam do’a – do’a. Tatkala aku memastikan bahwa ini penuh resiko yang mungkin akan melahirkan konsekuensi dari setiap tindakan yang aku lakukan, ini harus aku mulai. Aku menguatkan hati agar ketika apapun yang terjadi ini adalah keputusan yang terbaik yang Tuhan berikan kepadaku, dan aku sudah berusaha semaksimal yang aku mampu.

Aku menyadari hari ini, akan ada langkah yang sulit untuk sekedar aku bicarakan. Karena menjalaninya membutuhkan banyak kesabaran. Aku membutuhkan banyak dukungan untuk memastikan hati ini telah memutuskan, semoga perjalanan ini aku mulai dengan langkah yang dimudahkan Allah.

Hari ini langkah itu dimulai, iringan kakiku seperti memperlambat geraknya. langkah yang akhirnya menentukan takdirku yang akan aku jalani menentukan jalan cerita hidupku. Ini takdir yang hadir tanpa aku undang datang bertanya keberanianku untuk mulai meneguhkan piihan hatiku. Aku saja mendengar sahabatku bertahun-tahun menumpuk keberaniannya hanya untuk mengucapkan sepatah kata, menemui orang tuanya dan meminta izin kepadanya untuk memperbolehkan kkita memulai hari bersama dan memperjuangkannya dalam janji setia dihadapan Alah Swt.

Semoga apa yang aku mulai dengan bismillah, akan melahirkan alhamdulillah. Dan semoga kehidupanku kelak seperti yang diharapkan, dan menjadi teladan. Aku memulai langkahku hari ini, dan ini akan menjadi cermin untuk langkah selanjutnya.

Jakarta, 27 Januari 2015 | Gilang Ramadhan

@kanggilang03

 CATATAN SEPARUH AGAMA : SAHABAT SEJATI

Sahabat untuk seorang lelaki

Rasanya menjadi lelaki itu bagaiamana, pastilah saya tahu, karena saya seorang lelaki. Saya menulis ini karena saya sedang mencoba memahami apakah ini rasa yang kemunculannya hanya karena hawa nafsu semata atau lahir memang karena Tuhan telah menitipkan pesan kepada setiap hamba bahwa telah tertulis semua ketetapan tentang mencari seorang sahabat sejati sepanjang masa.

Ada satu hal yang mungkin perlu kita tanamkan dalam diri kita para lelaki. Terlepas dari usia, pekerjaan, harta, yang tuhan karuniakan kepada kita, tetaplah kita memerlukan seorang sahabat yang akan menemani dengan penuh keakraban, persaudaraan, dan kebersamaan. Laki-laki dan perempuan diciptakan berbeda dan tidak akan pernah sama. Karena sebagaimana Allah menciptakan mahluknya yang lain, semua memiliki perbedaan bukan hanya fisik, tapi peran yang masing-masing berbeda satu sama lain. Setiap nafas memiliki tugas yang saling mengisi kekosongan, saling melengkapi dan menyeimbangkan kehidupan. Demikian juga yang terjadi terhadap laki-laki dan perempuan.

Mencari sosok sahabat sejati memang tak semudah membalikkan telapak tangan, sulap sim salabim lalu muncul seperti apa yang kita inginkan. Kita perlu memasuki proses dimana pencarian itu akan terhenti pada terminal akhir, tempat dimana kita menemukan dia (wanita), seseorang sahabat sejati yang akan menjadikan kita (lelaki) sebagai manusia yang paling beruntung bersamanya, seseorang yang senantiasa akan menjadi sahabat sejati disaat susah dan senang selamanya.

Disaat akan menyampaikan kepada sahabat sejati, sepatutnya tidak serta merta melampaui aturan illahi. Sebaiknya simpan ungkapan perasaan kita setelah kalimat ijab Kabul terlaksana. Karena mengungkapkan perasaan kepadanya sebelum sah nya ikatan akan mencipta romansa yang tak terkira saat suara lantang itu terdengar membahana, hingga arsy langit pun terguncang mendengarkannya. Dia akan menjadi tempat memulai langkah menapaki bumi dengan keberkahan illahi, dalam genggaman ikatan suci menggenapkan separuh agama dia akan menjadi penyempurna kesendirian menjadi kebersamaan.

Langkah menuju berkah itu perlu proses. Dalam proses nanti saya sebagai seorang lelaki merasa sangat penting untuk menyimpan nama perempuan yang kelak akan menjadi sahabat sejati. Hanya dua sahabat sejati  ini dan dua keluarganyalah yang mengetahui proses berkah ini. Ini adalah salah satu proses yang akan sangat penting, bukan dalam hal ini saya tidak ingin mengakui adanya proses bahagia ini. Tapi ini pilihan yang islam tawarkan, yang saya pilih karena saya merasa ini baik untuk melindungi dua keluarga dari fitnah, bila kami tak berjodoh hingga waktu akad tiba nanti. Hal ini bertujuan melindungi kehormatan perempuan dengan tidak menyebut namanya dihadapan khalayak ramai. Dengan demikian, sang perempuan akan terjaga kehormatannya. Dan ini bentuk perlindungan, penghormatan seorang lelaki kepada perempuan yang dicintainya, tidak hanya dimasa proses maupun ketika pernikahan telah dilaksanakan. Sebagaimana seorang ayah akan ridho menyerahkan anaknya kepada seorang lelaki yang menjaga anaknya dengan penuh penghormatan dan memperlakukannya dengan sangat penuh ketulusan, sebelum terbungkus dalam ikatan pernikahan.

Dia (wanita) yang nanti akan menjadi sahabat sejati yang akan senantiasa mengingatkanku untuk berada pada koridor-koridor aturan illahi. Ia membuat kegelapan disinari cahaya illahi.  Cahaya yang menerangi setiap proses sahabat sejati mengatakan janji dalam sikap bukan sekedar tulisan yang diukir dalam pesan-pesan yang menyatakan rasa. Sahabat ini butuh ucapan, tindakan, dan juga pembuktian bahwa engkau akan menjadi sahabat yang care dalam sedih, senang, dan saling menutupi aib dalam merenda perjalanan panjang hidup ini. Seperti kata pepatah “jika engkau memiliki seorang sahabat, jangalah sekali-kali engkau menyakitinya dengan sesuatu yang tidak ia suka.  Wanita ini ingin rasanya  dirahasiakan sampai tiba waktunya. Pengakuan memang sangat dibutuhkan seorang wanita. Tapi yakinkanlah padanya bahwa kerelaan menahan diri diakui manusia tidak lebih indah jika akui Allah sebagai miliku dalam ikatan suci atau aku milikmu dihadapan dzat yang amat suci pencipta mahluk dan alam semesta dimuka bumi.

Zaman ini memang telah merubah mindset setiap manusia. Manusia sejatinya akan melibatkan allah dalam setiap proses kehidupannya. Proses Pra Nikah adalah satu dari proses kehidupan yang akan melibatkan sang Maha pencitpta manusia. Menuju proses bahagia memang penuh guratan emosi didalamnya, membutuhkan kesabaran ketika tiba-tiba ujian datang mendera. Keinginan mengakui dan diakui juga kadang muncul dilubuk hati seorang pria bukan hanya seorang wanita, ini fitrah manusia. Akupun merasakannya ketika proses melibatkan dua keluarga maka sejatinya kita menahan sejuta rasa bahagia, segala kemodernan zaman yang erat kaitannya entah dalam bentuk foto mengabadikan moment bahagia. Entah saat proses itu beranjak dari taaruf menjadi khitbah, yang kadang membuat kita ingin berbagi cerita dengan teman ataukah bercerita di social media. Tapi kita wajib menahannya sampai waktunya tiba, ya seperti kita berpuasa menunggu waktu maghrib untuk berbuka tiba, kudu sabar menunggunya. Proses yang baik dimana proses tsb. Melibatkan allah didalamnya, bukan sekedar saat kita memohon dalam do’a tapi menggunakan syarat dan ketentuan berlakunya.

Sebuah tuntunan yang kita taati adalah bentuk dimana kita melibatkan allah dalam setiap proses kehidupan menuju bahagia. Sepanjang laki-laki dan perempuan bisa menjaga diri, keduanya bisa saling menjaga kehormatan. Maka, Allahlah sejatinya yang akan menjaga keduanya sampai pada waktu yang sudah digariskan keduanya berjalan pada satu jalan yang sama.

Laki-laki dituntut untuk memiliki prinsip yang mencerminkan bentuk kejelasan sikap. Karena suatu hari laki-laki akan menjadi pemimpin seorang wanita dimana kita sebagai pengambil segala kebijakan yang baik kepada perempuan. Godaan terbesar sebuah persahabatan sejati ialah ketika komunikasi dalam komitmen mulai kurang waktu bersama, maka jagalah diri dan kepercayaan pasangan. Dan ingatlah berapa lama, kamu membangun kesetiaan persahabatan karena ketika menjadi istri ia akan menjadi cinta bukan sekedar ucapan, apalagi cinta ini adalah cinta yang akan mengingatkanmu. Dia akan menyamakan langkahmu dengan langkahnya karena ia ingin selalu ada didekatmu, jadikanlah ia sahabat sejatimu.

Jakarta, 25 oktober 2014 | Kang Gilang