Dapatkan Tiket Surga Gratisan

8588547428_8baeb714fd_z

Hidup dipenuhi suara dering telepon selular. Pikirannya selalu memikirkan banyak pekerjaan, ia seperti dirantai oleh waktu yang terus berputar tak menunggu setiap kompromi yang kita lakukan. Entahlah apakah ia ditakdirkan untuk disibukkan oleh keadaan, hingga kadang keadaan menyingkirkan keinginan untuk bercengkrama dengan sang pedoman kehidupan.

Setiap hari rumahnya sepi dari pembacaan pedoman kitab suci akhir zaman. Kitab yang penuh perjuangan hingga penyusunannya. Bahkan, melahirkan hidayah Tuhan kepada setiap insan. Sayang manusia mulai mengesampingkan amanah Tuhan. Kitab suci hanya menjadi pajangan penghias ruangan.Tersusun rapi dilemari kaca, seolah-olah menandakan kecintaan.

Kartu tanda penduduk saja yang menandakannya memiliki pedoman kitab suci Al-Qur’an. Dia hanya senang menjadikan tayangan televisi yang sebagai pedoman. Seakan tiket surga sudah digenggaman tangan. Telinganya mendengar kabar kematian dari telepon selularnya yang berdering keras memberikan pemberitahuan, bahwa temannya baru saja meninggal karena kecelakaan. Ia buru-buru membuka lemari kaca yang menyimpan kita suci Al-Qur’an. Sejak saat itu rumahnya riuh dengan suara lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Walaupun terbata ia berusaha membacanya, sambil menyibukkan hari – harinya yang libur dengan mengikuti kajian menuju ketaatan.Tak lama kemudian, kematiannya menjemput pada kebahagiaan, kitab pedomannya sempat terbaca, meskipun kita tak semestinya bertaubat menunggu nyawa dikerongkongan. Tetapi setidaknya kita jadi memahami sebuah pertanyaan bahwa tiket surga akan didapat sesuai amal dan perbuatan.

Jadikan rumah kita tempat yang riuh oleh lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an, bukan menjadi sunyi seperti kuburan. Tiket surga itu gratisan, merengkuhnya saja yang harus penuh kegigihan.Tak perlu sebuah alasan untuk menunda kebaikan, makan akan kita dapatkan tiket surga secara gratisan melalui kegigihan dihadapan Tuhan.

Jakarta, 19 April 2015 | @kanggilang03

Disini

myfitriblog.wordpress.com

myfitriblog.wordpress.com

Aku disini ingin mengungkapkan sebuah peristiwa saat usia dewasa membungkus raga. Disaat aku masih menanyakan setiap apa yang aku rasakan pada sebuah kertas bernama al-qur’an. Ia menuntunku melangkah ke sebuah tempat dimana aku menemukan cahaya kebenaran.

Disini aku menemukan sosok dimana aku, seperti seorang manusia yang baru dilahirkan. Tersadarkan oleh lembaran kertas yang membimbingku meyakini seluruh sabda tuhan. Ia memang hanya lembaran kertas, dan tempat ini hanyalah bangunan biasa sama seperti tempat orang belajar agama pada umumnya kataku. Tetapi karena aku yang mungkin menyepelekan masjid, ia menunjukkan sesuatu yang berbeda, disini aku bertemu seorang bapak berkaki satu masih melaksanakan kegiatan membaca ayat-ayat Al-Qur’an.

Entah apa ini semua, disini aku menemukan sebuah cahaya sekaligus peringatan kepada tubuh yang tak cacat ditubuhku ini. Aku disini diajak merenungi nikmat yang kadang aku abaikan dengan berkata yang tak perlu, atau bahkan mencaci maki orang seperti tak tau malu.

Setelah bapak itu menyelesaikan membaca Al-Qur’an aku dibuat mengerti, kekurangan bukanlah alasan meniadakan setiap kesempatan baik untuk beramal kebaikan. Tak boleh ada kata lengah, kosong tak berguna yang menjadikan waktu hilang tak bermanfaat hilang tak karuan. Ini sebuah pelajaran, kepada orang yang kadang melupakan sebuah syukur dari pandangan. Disini Masjid dan al-qur’an yang tak seberapa kadang membuat seseorang menemukan kebahagiaan yang tak terkira, bertemu dengan sang pemilik keagungan kehidupan dunia. Terima kasih ya allah , disini kupetik kisah baru yang tak ternilai oleh harta.

Jakarta, 6 Januari 2015 I Gilang Ramadhan

@kanggilang03

Melewati …

hanamuwahhida.wordpress.com

hanamuwahhida.wordpress.com

Melewati, kita akan selalu menemukan hari yang memenuhi lubuk hati dengan kebahagiaan. Fitrah yang Allah berikan pada setiap hamba yang diberikan kehidupan, hanya banyak orang yang ingin selalu menyamakan kebahagiannya selalu dengan materi. Kebahagiaan yang menghampiri semstinya kita coba ingat, ketika mulai membuka mata saat bangun dari kematian sesaat bernama tidur. Lalu makan di pagi hari walaupun dengan lauk seadanya tanda Allah tak melewati satupun hak kebahagiaan untuk hambanya yang diberi kehidupan hingga detail rezeki bernama kenyang, itu mebahagiakan tapi tak kita yakini sebagai nikmat yang membahagiakan menyantap rezeki walau ditengah kesederhanaan.

“Mencoba sadar dari kebahagiaan, melepas sejenak pemikiran materi yang diagungkan, karena amal yang akan menolong ketika hari pembalasan”

Kehidupan memang memastikan kita menangis maupun tertawa.Selayaknya kesedihan dan kebahagiaan peristiwa yang tak mungkin hilang kecuali akhir zaman yang memutus rantai keduanya. Ada kalanya Allah ambil nikmat kesehatan yang sejatinya kesehatan itu adalah kebahagiaan yang kadang kita melewatinya bukan dengan mengisi waktu dengan tilawah al-qur’an sebelum memulai aktivitas bekerja ataukah menjaga shalat berjamaah kita di masjid. Satu contoh seperti ditempat tinggal sekitar kita, sering kita temukan rumahnya bersebelahan dengan masjid ataukah musholla tetapi banyak dari mereka melewati kebahagiaan sehat bukan dengan hadir sholat berjamaah malah memilih tidur nyenyak ketika shubuh menyelimutinya, bukan membuka kedua telinganya dan bergegas menuju rumah sang penciptanya.
Kadang kebahagiaan juga membuat kita melewati sebuah hal-hal penting entah karena tak paham jika kita menyepelekan nkmat kebahagiaan akan berbuah kesedihan. sedang menanam kesedihan diatas kebahagiaan kesehatan yang Allah berikan, kecewalah kita seharusnya tak menggunakannya dalam ketaatan beramal kebaikan. Meskipun hari yang kita lalui menemukan teman terbaring sakit hingga kematian, aku melihat cinta semakin jauh dari pencipta bukan mendekat dan segera merubah keburukannya menjadi kebaikan yang akan membawanya terus melewati kebahagiaan bersama ketaatan.

Jakarta, 5 Januari 2014 I Gilang Ramadhan

@kanggilang03

Memahami Keyakinan

deddinordiawan.com

deddinordiawan.com

Ini tentang sebuah arti memahami. Memahami yang terjadi pada jiwa – jiwa yang dulunya sendiri. Jiwa yang akhirnya menyambut kata seruan cinta dengan mencoba tunduk pada aturan ilahi. Belajar tentang islam bertahun – tahun belum tentu membuat kita memahami yang benar tentang mempraktekkan cara mencintai secara syar’i butuh kemauan kuat menyatakan ini aturan illahi ataukah bukan. Disaat itulah akhirnya kita mengetahui, bahwa memahami membutuhkan proses waktu yang akhirnya melahirkan proses keyakinan didalam hati. Merancang masa depan yang sejati, bukanlah karena ikut-ikutan melainkan karena kita memahami bahwa kita yang akan menentukannya sendiri. Aku mencoba berpegang teguh cara memahami cinta yang dimulai dengan aturan illahi (agama), yang didalamnya aku ikuti dengan saling menjaga rindu dalam do’a – do’a yang terlantun sebagai bentuk melawan rindu yang mulai merasuki seluruh raga.

Di luar sana cerahnya langit begitu membuatku berpikir, suatu ayat syukur aku lihat dimata seorang tukang es kelapa. Aku memahami disitu panas sinar terik adalah anugerah cinta yang aku lihat dihadapanku. Cinta Allah kepada seorang hambanya yang Allah titipkan rezeki dari panas terik matahari.

Aku merasakan kehebatan cinta sang pemilik Alam. Aku semakin yakin kerinduan yang aku jaga dalam rangka memahami aturan agama ini termasuk bentuk aku mencoba mencintai Allah dan rasulnya. Dan cara allah menurunkan rezeki membuat mataku terbuka bahwa cinta allah amat luas hingga hal terkecil pun sangat detail Allah pikirkan untuk hamba-hambanya yang bersyukur. Apa perlu berulang kali aku katakan tentang ini? Kurasa engkau lebih tahu, sebab engkaulah satu-satunya dzat yang bisa membuatku ingin mengunjungimu lagi belajar memahami cara teguh mencintaimu termasuk mencintai lawan jenisku jika aku jalani dengan aturanmu niscaya aku sama dengan menjaga cintamu.

Aku masih menumpuk cinta dalam do’a-do’aku yang rutin aku lantunkan disaat pagi dan petang ataukah sepertiga malam kepadamu. Aku akan terus berupaya menjadi diri yang belajar memahami cara mencintaimu, yakin menjalani aturanmu yaitu ta’aruf sebagai cara aku mencintaimu. Agar kelak aku menjelajahi setiap perjalanan dengan bersama seseorang yang menemaniku terus memahami cinta yang kokoh dalam jalan aturan agamamu, hingga akhirnya engkau menjemputku dalam kematian yang aku rindu.

Jakarta, 4 Januari 2014 l Gilang Ramadhan

@kanggilang03

Seruan Cinta

Rasa cinta memang akan memasukkan kita ke dalam surga didunia. Merintis rasa dalam pijakan langkah menuju sebuah bahagia pasti memiliki ujian yang setara hingga kita sulit membedakan cinta ataukah benci yang kadang melanda para pria dan wanita. Cinta butuh sebuah penjelasan yang menyatakan dan memberi bukti kehadiran rasa ditengah keraguan yang sering menggelayuti setiap hati manusia.

Butuh jutaan kali hati mempertanyakan ini disertai jawaban yang akhirnya memastikan kenyamanan, ketenangan, hati sang pecinta. Seperti kehangatan yang hadir ditengah dinginnya malam rasa ini memiliki area yang sensitif untuk disentuh dengan kata tanpa sejuta bukti yang mengelilingi langkah menjadi aksi yang indah.
Memori diingatan memang butuh argumen yang menyakinkan sebuah langkah diambil. Langkah yang akhirnya menjadi berkah. Langkah yang akhirnya melengkapi kebersamaan menjadi indah. Seruan kini menjadi peringatan yang harus kita dengarkan dan laksanakan. Orang yang memahami rasa ini harus segera berkaca diri maka kita akan tahu kapan dan bagaimana menyikapi itu kecuali melibatkan illahu rabbi.

Penulis : Gilang Ramadhan

Cintailah dia dalam hening dan diam

bagus begitu menyentuh hati……………

Forum Penulis Muda

6-tips-agar-kehidupan-cinta-lebih-baik infomenarik

Cintailah dia dalam hening dan diam

Agar jika dia bukan ditakdirkan untukmu

Maka hanya Allah dan kamu saja yang tahu

Apa yang terjadi dalam rasamu

Kesucian dan keindahan isi hati masih tetap terjaga

Hiraukan setiap godaan yang datang menggoda iman

Cinta itu tidak membuat dirimu menjadi galau tak karuan

Cinta itu tidak membuatmu kalut tak karuan

Maka kendalikan ia dengan iman

Kamu arahkan menuju kebaikan

Kamu hanya membutuhkan waktu, sabar serta percaya

Percaya dan ikhlas dalam setiap doa

Penantian yang indah sampai batas waktunya tiba

Akan datang dengan segala keindahan ketetapan-Nya

Seiring berjalannya waktu dengan memperbaiki kualitas diri dan terus kuatkan doa

Titipkan saja segala rasa, cinta ataupun rindumu pada seseorang itu

Titipkan pada-Nya, Karna Ia sebaik-baik penjaga dan akan menenangkan hatimu

Maka cintailah dia dalam hening dan diam

Karna kamu kan dapatkan keindahan

Di ujung waktunya tiba akibat penantian dalam taat, hening dan diam

Penulis :Widayani

View original post

Umat Islam ngga Amanah

10401949_820572181306785_7223688624942520134_n

Sebuah kota bernama jakarta saat dulu ini kota yang betul-betul diperjuangkan para ulama islam pada zamannya. Kota yang oleh fatahilah, sekarang telah kembali menjadi kota VOC hanya etnis saja yang berbeda yang memimpin dengan APBD tertinggi di nusantara. Ini kota impian, bisnis, pelajar, ibukota negara dan masih banyak lainnya. Islam di jakarta adalah pengemis dan penceramah agama saja. Umat ini kehilangan pemahaman bahwa sejatinya islam adalah keseluruhan.

Islam itu politik, islam itu sosial, islam itu budaya. Tetapi islam di jakarta setelah Gubernurnya terpilih dari bukan kalangan yang mengakomodir agama mayoritas di ibukota ini, kita baru repot demo, dan ricuh atas segalanya. Islam seperti buih ini terlihat di jakarta ulamanya seperti preman bayaran yang mendukung pemerintah dapat berangkat haji dan umroh gratis demi berbicara bahwa apapun agamanya yang menjadi pemimpin tidak menjadi soal. Padahal ini menandakan islam seperti mainan bagi kaum minoritas kita terlalu miskin keyakinan terhadap saudara seagama. Satunya aqidah kita belum bisa menggabungkan pemahaman yang jelas mengenai visi sebuah kekuasaan yang dengan jelas islam membahas dengan bab pemimpin.

Ketika jakarta hingga 2017 akan dipimpin oleh minoritas ini tanda bahwa umat islam tidak yakin dengan saudaranya, sekali lagi penulis menulis demikian karena sering terjadi saling tuduh dan mengkafirkan ketika pilkada tiba tetapi yang nasrani dlln malah asik bereuforia menari-nari diatas umat islam. Sadarlah saudaraku, jika mereka menaklukkan kita dengan konstitusi maka kalahkan mereka dengan konstitusi, pilih gubernur yang islami, bergabunglah, jangan saling terpecah belah seperti buih dilautan dan jangan jual kehajian mu dan kekiyaian mu demi harta para saudara yang tak seiman dengan kita, mereka syetan yang menipu dengan jelas dan nyata. Umat islam rebutlah kota jakarta gunakanlah amanahmu, dimana islam akan jaya jika dulu dengan peperangan maka sekarang dengan memilih pemimpin. sadarlah saudaraku….jika fatahilah susah payang merebutnya maka kali ini kalian harus lebih gigih meraihnya.

Jakarta, 5 Desember 2014

Gilang Ramadhan

Aku Tak Seperti Adam

Waktu terkadang menjemukan, dikala aku butuhkan kebahagiaan malah yang hadir kesedihan, jika aku menginginkan malah tak datang menjadi hiburan, justru yang hadir malah permasalahan. Seluruh jiwa seperti Negara, ia terbangun menjadi kokoh karena sebuah manusia yaitu sang nabi adam as dan hawa, saling melengkapi keduany dalam rajutan bahagia, sebelum dihempaskan ke dunia karena godaan syetan memperdaya mereka berdua. Manusia pertama yang menjadi pelaku sejarah cinta, antara seorang pria bernama adam kepada seorang wanita yang diciptakan tuhan bernama hawa. Keduanya adalah manusia yang akhirnya menjadi ayah dan ibu manusia didunia, hingga akhirnya manusia menjadi banyak jumlahnya.

Istimewanya nabi adam  memiliki kewenangan meminta dan memohon dihadirkan seorang wanita lalu hadirlah hawa ke dunia atas izin yang Maha kuasa. Menahannya saja aku tak mampu ketika ia datang seperti meteor yang jatuh ke dunia melesat cepat, dikelilingi api yang panas menembus atmosfer bumi, apa ini ya. Ia tak tahu diri kadang hadir membuat hatiku rikuh dibuatnya. Aku bertanya apakah ini cinta layaknya adam dan hawa. Jika iya sudah pasti ada yang membedakan aku dan adam saat ini, bukan soal kenabiannya, karena wanita yang aku cinta tak serta merta turun ketika aku meminta kepada allah swt. Tetapi setidaknya aku mengimani Allah sebagai tuhanku itu yang sama dan islam sebagai agamaku.

Hmm…islam menyempurnakan cinta dengan pagar yang akan menjaga hambanya. Membaranya dijiwa harus didinginkan dengan memperbanyak ilmu tentang cinta didalam agama. Maka aku temukan taaruf untuk mengawal cinta hingga bermuara pada pernikahan yang akan menyempurnakan separuh agama.

Kehendak Allah begitu tak terkira ia memberikan pagar agar yang merasakan tak keluar dari jalur keimanannya pada cinta yang menjerumuskan kemaksiatan semata. Ini solusi jitu memangkas rasa cinta agar kita tidak sampai cinta buta. Ta’aruf proses mengenal antara seorang pria dan wanita yang bermaksud mencari pasangan untuk hidup yaitu menikah. Ini pintu awal proses menuju bahagia, sebaiknya menjaga kerahasiaan saat memulainya agar kedua belah pihak jika tidak berlanjut prosesnya maka tidak ada fitnah, maupun kekecewaan diantara keduanya, sungguh luar biasa.

Sesungguhnya perkara halal itu jelas dan perkara haram itupun jelas, dan diantara kedua-duannya tedapat perkara-perkara syuhbat yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang.oleh karena itu, barangsiapa menjaga diri dari perkara syuhbat, ia telah memelihara agama dan kehormatannya ….”

( hadist riwayat Muslim)

 

Dalam islam, perkara halal dan haram telah jelas, kebenaran itu sudah ada,tinggal manusia ikhlas untuk menerima kebenaran tersebut atau tidak. Manusia pandai bersilat lidah, mencari alasan atas nama kebenaran agama, tapi sayangnya Allah sudah menyediakan Al-Qur’an dan sunnah yang menjelaskan segala hukumnya atas dasar wahyu kepada nabi Muhammad saw yang akhirnya sampai kepada kita untuk dilaksanakan sebaik-baiknya.

Pintu ini awal membangun masa, dimana waktu nantinya kita niatkan mencurahkan seluru jiwa dan raga untuk membina rumah tangga. Maka penting sekali menjaga diri dikala telah mengenal sudah terjadi, Terus ikhtiar tanpa berhenti meraih ridho illahi.

 

Jakarta, 11 November 2015

Gilang Ramadhan (kanggilang)

Story Mendaki Ciremai

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Kita sering menemukan kata dalam sebuah kota, tetapi kalian akan menemukan makna setelah berjalan mendekati alam semesta. Aku menemukan keteduhan, kenyamanan bersama kalian saat mencoba melihat kuasa sang pencipta, walau kita menyusuri gelapnya malam, hingga dingin yang menusuk tulang dan mata yang terus menerus bekerja melihat setiap jalan yang penuh dengan akar dimana-mana. Kalian sahabat yang memainkan peran dalam sebuah cerita bernama pendakian Ciremai yang tracknya dikenal ganas hingga kadang memakan korban hypothermia.

Saya memang menemukan kalian di sebuah chat wa, yang membahas ciremai berkali-kali ingin mendaki kesana keinginan kalian saat itu. Kebetulan saya yang tiga bulan sebelumnya mendaki di ciremai tertantang untuk menaklukkan ciremai disaat selesai wisuda. Keinginan mendaki merbabu awalnya yang membuat saya telah bersiap 70 % dalam segi peralatan dan perlengkapan pendakian bersama sahabat saya adnan , dan saudara di jogja. Kami sudah menjadwalkan kira-kira antara oktober, November, ataukah desember, pokoknya selesai wisuda.

Adnan yang merupakan sahabat pendakian pertama saya saat mendaki ciremai via linggarjati , merupakan leader saat diciremai. Ciremai sebuah gunung yang terkenal dengan cerita-cerita mistis, yang terjadi pada pendaki lainnya, ada yang kesurupan, hilang hingga seminggu dan seperti masuk hutan mati dan sebagainya, bahkan hingga meregang nyawa. Inilah cerita-cerita pendaki yang akan menjadi kenangan tak akan habisnya untuk menjadi cerita bagi para pendaki lainnya.

Ketika oktober makin mendekat dengan hari wisuda kami mendapat kabar merbabu batuk, alias mengeluarkan semburan abu vulkanik, padahal kata saudara saya biasanya ngga tuh. Akhirnya saya dan adnan mencari alternantif untuk ikut rombongan siapa saja yang penting mendaki. Di social media WA (whastsapp) teman dan obrolan makin ramai di salah satu teman saya nugie namanya. Saya biasa panggil dia abah karena dia telah dikaruniai istri dan dua anak yang sangat mereprentasikan sosok abah ditengah kumpulan bujangan seperti saya dan yang lainnya , asiiik.

Bicara keramaian social media WA yang membicarakan ciremai membuat saya akhirnya nimbrung bersama adnan di grup WA pendakian ciremai. Ya, karena kebetulan kami beberapa bulan yang lalu pernah mendaki ke ciremai, kami diminta ikut sekaligus menjadi guide atau pembuka jalan pendakian grup ini. Akhirnya kami berdua mengiyakan tawaran tersebut, walau dua pekan sebelum pendakian adnan tidak bisa ikut bersama kami karena harus mengalami pengangkatan jaringan yang rusak pada telapak kakinya. Hingga hari keberangkatan tiba akhirnya ada pengganti adnan yaitu syarif.

Pagi hari itu inget banget deh, ngga bakalan saya melupakan hari itu. Siang jam 12 setelah shalat dzuhur saya masih berada di kantor sekertariat KAMMI Jakarta sambil ngobrol dengan adnan saya memang berniat mengambil ktp adnan karena akan digunakan untuk bukti cek tiket kereta api di stasiun yang akan digunakan karena adnan tidak dapat berangkat maka syari yang menggantikannya. Selepas shalat dzuhur bersama di musholla saya lekas pulang karena kereta kami berangkat pukul 16.30 WIB dari stasiun Jakarta Kota.

Setibanya dirumah kira-kira pukul 12.45 WIB saya tiba-tiba seperti kurang enak badan malah saat dihari keberangkatan, mungkin efek tidur larut malam.

Gilang : Saya akhirnya mencoba mengirim pesan singkat melalui WA secara japri kepada abah nugie, bertanya apakah jadi berangkat bareng ke stasiun atau ngga.

Abah Nugie : Kita berangkat jam 02.00 WIB aja ya, katanya itu isi pesan yang lihat di WA .

Waduh, jam sudah menunjukkan 13.45 WIB saya langsung kirim pesan lagi kea bah, kalau jam 14.00 WIB ngga ada kabar ane berangkat. Pertanyaan saya belum mendapatkan respon dari si abah, akhirnya saya mengambil keputusan untuk berangkat pada pukul 14.05 WIB dengan menggunakan angkot 03 dan dilanjut dengan menggunakan busway, sampai akhirnya jam semakin cepat berputar hingga jam tangan saya menunjukkan pukul 14.15 WIB . Handphone saya berdering, nama abah tertera akhirnya di layar Handphone saya, dan ketika saya menjawab panggilan,

si abah bertanya lagi dimana ? “

ini lagi dibusway di shelter pasar induk mau ke shelter karmat jati.

Antum lagi dimana ?

lagi di jalan baru mau ke pasar rebo, pakai taksi sama nisa salah satu pendaki dalam grup ciremai kali ini juga. Antum turun disitu nanti kita bareng aja, ga bakalan ke buru kalau naik busway.

Dipikir-pikir emang saya ngga bakalan keburu kalau naik busway, tapi karena abah ngga jawab,saya minta donny nunggu di stasiun jatinegara biar ke Jakarta kota bareng. Akhirnya saya turun di shelter busway kramat jati menunggu kira-kira 15 menit ya jam 14.30 WIB baru terlihat taksi berwarna biru mendekat ke bawah jembatan penyembarangan kramat jati tempat saya menunggu mereka. Dan kami akhirnya bareng menuju stasiun Jakarta kota. Ya sambil menghubungi donny salah satu rekan kami yang sudah menunggu saya yang awalnya berencana setelah dari busway melanjutkan naik kereta dari stasiun jatinegara, dari situ langsung menuju stasiun Jakarta kota. Karena kami bertiga akan langsung menuju stasiun melalui tol menggunakan taksi, maka saya meminta dony segera berangkat dari jatinegara menuju Jakarta kota.

Sore itu saya kembali memegang leher saya, badan agak hangat sekali, setelah dari kantor sekertariat kammi Jakarta. Kami semakin dag dig dug karena saat di tol jam tangan saya sudah menunjukkan pukul 15.30 WIB waktu serasa cepat sekali berlalu. Hingga saat di stasiun Jakarta kota yang baru kelihatan dari jauh jam sudah di angka 16.00 WIB tinggal 30 menit lagi , handphone saya berdering,ibu saya menelpon memberitahukan head lamp nya tertinggal masih ada di meja belajar, astaghffirullah baru sadar head lamp saya ketinggalan, untungnya ada senter tangan yang sudah masuk tas kecil saya berserta persediaan baterai yang cukuplah untuk pendakian ini. Ketika tiba di stasiun jam menunjukkan pukul 16.05 WIB Alhamdulillah sampai juga.

Disini cerita kita dimulai Jakarta kota menuju Cirebon plujakan menggunakan kereta tegal arum. Kami bertiga mencari anggota pendakian yang saat itu sudah berkumpul didepan pengecekan tiket, dari 13 pendaki yang sudah berada di lokasi ada syarif, vita, iradah, ibsin, dodo, andi, gilang bem, deby, lalu saya sendiri gilang ramadhan, abah nugie, nisa, masih ada dua orang lagi yang belum sampai di stasiun Jakarta kota yaitu donny, dan putri . Karena kami hanya berkenalan di WA , kami berkenalan secara nyata sambil berbincang dan menunggu, tak terasa juga jam sudah menunjukkan pukul 16.15 WIB ada petugas yang bertanya kepada rombongan kami mau kemana , lalu salah satu rekan kami menjawab mau naik kereta tegal arum pak. Petugas itu akhirnya mengatakan kepada kami ya sudah segera boarding pass karena kereta berangkat jam 16.25 WIB, waduh sekarang udah jam 16.20 WIB si donny akhirnya datang juga, maka kami bersepakat untuk boarding pass, dan kami 12 pendaki memasuki boarding pass dan segera memasuki kereta iradah dan donny menunggu di pengecekan ticket, sembari menghubungi putri yang belum terlihat batang hidungnya. Cerita pendakian kali ini lebih dahsyat emang, putri yang kami tunggu-tunggu belum tiba, iradah tetap menunggu didepan pintu masuk gerbong paling belakang, dan akhirnya putrid dengan dibantu iradah akhirnya naik juga dia ke kereta, haha mirip ilm 5 cm. Dengan wajah lelah putri ditemani iradah memasuki gerbong dimana kami 11 pendaki lainnya tengah duduk manis menanti kehadiran sang koki hahaha, yang di grup paling bawel nanyain brokoli, dan sayuran dalam pendakian ini. Ya sepertinya putri habis nangis, pengakuan dia dari raut mukanya, setelah melalui proses syuting film 5 cm versi ciremai wak waw.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Disitu abah, dodo, gilang bem, sambil bercanda meledek putri telat terus hahaha kaya film 5 cm aja hampir ketinggalan. Disitu saya (gilang ramadhan) duduk bersama andi, donny, di sebelah kanan ada gilang bem, duduk bersama penumpang lain, didepan tempat duduk saya ada lima orang akhwat vita, iradah, putrid, deby, dan nisa yang duduk bareng, dan didepan gilang bem , ada abah nugie, dodo, andi, syarif, ibsin. Kereta pun berangkat, perjalanan kita dimulai, para akhwat mulai pada makan rendang karena ada yang bawa rendang dan nasi, sementara para lelaki ikhwan Cuma pada ngobrol sepanjang jalan dan tidur tentunya, karena ketika sampai kita akan langsung mendaki. Apalagi saya untuk menghilangkan pusing, saya tidur , eh andi sama dony juga tidur sambil menunggu perjalanan sampai tiba Cirebon plujakan. Jam sudah menunjukkan pukul 20.10 sepertinya perjalanan kami cepat sekali ,setelah insiden salah satu carier kami ada yang jatuh mengenai penumpang lain, di pengeras suara kita diingatkan bagi yang ingin turun di Cirebon plujakan harap bersiap-siap karena akan segera tiba di stasiun Cirebon plujakan.

Setelah ini simak Story Ciremai Duduk Setengah Body ya…

Jakarta, 7 November 2014

Gilang Ramadhan

 

 CATATAN SEPARUH AGAMA : TAMU RAHASIA

 

images (17)

Ada tamu yang kita tak sangka, ia meramaikan suasana kehidupan hati yang sunyi. Dia tamu yang tak pernah kita undang untuk datang menjadi teman yang akan kita jadikan teman sepanjang perjalanan kehidupan. Teman bicara dikala kekesalan, kesedihan datang dikehidupan kita kelak nantinya ia yang akan menjadi teman yang menghibur hati sepanjang massa.

Tuhan sediakan cara menunggu tamu rahasia itu dengan cara berpuasa, menahan hawa nafsu seorang manusia, yang kadang suka tergoda oleh kecantikan ataukah ketampanan yang terlihat dipelupuk mata.Memang ketika tamu rahasia itu belum tiba, puasa menjadi benteng terhebat Manahan laju nafsu syahwat seorang hamba. Kita memang diminta menjadi seorang manusia yang terus mengevaluasi diri dalam hari-hari dengan bersujud kepada-Nya. Hidup didunia pasti kita memiliki sebuah amanah yang tertulis dilauhful mahfudznya. Berusaha menjadi manusia terbaik agar mendapatkan pasangan terbaik, itu adalah sebagian cara berikhtiar agar kita mendapatkan tamu rahasia dengan pilihan yang terbaik dari sang pencipta.

Kita manusia disediakan petunjuk yang akan menjelaskan kepada kita tentang tugas dan perannya. Di setiap ayat-ayatnya tuhan telah memberikan cara yang akan sangat membahagiakan para hambanya dalam menjalani kehidupannya, semoga kita taat akan aturan-aturannya. Aturan yang juga telah mengatur cara terbaik menyatukan dua jiwa antara lelaki dan wanita, dalam naungan ridho Allah swt.

Manusia saat ini sudah seharusnya menjadi penerus generasi terbaik yang memuliakan perintah tuhannya. Generasi baik yang mempersiapkan, moment menggenapkan catatan separuh agama, dengan perlengkapan agama dan harta untuk menyambut tamu rahasia. Sebelum bertemu tamu rahasia menyibukkan diri dengan memperbanyak ilmu agama baik itu fiqih tentang menikah, aqidah, bahkan ilmu tentang syari’ah tentulah kita juga harus lebih giat dalam mencari maisyah. Semakin giat bekerja, mencari nafkah memberikan pemberian kenyamanan perlindungan bukan saja pada harta ditambah dengan ilmu agama, mudah-mudahan menambah mesra sambutan undangan sang Maha Pemberi Cinta.

Laki-laki dan wanita tuhan berikan perintah menyatukan tugas, fungsi, dan posisi, pada jiwa masing-masing. Allah anugerahkan tali kasih dan sayang turun ke dunia untuk merangkum rasa dalam naungan ridha cinta yang allah tetapkan kepada setiap hambanya. Dua manusia yang berbeda jenis kelaminnya tetapi tuhan karuniakan cara menyatu dalam sebuah pertemuan yang didalamnya , laki-laki dan perempuan diciptakan untuk saling mengenal, saling mengerti, saling menanggung, saling menunggu ketika melangkah, dan saling membantu dikala senang maupun susah.

Di setiap langkah manusia tersebutlah alasan dalam menjalankan kegiatan dan aktivitas agar sebuah waktu tak terbuang menjadi kegiatan tak bermakna yang kadang menyibukkan jiwa tetapi hanya membawa lelah semata. Kenikmatan selalu menjadi dambaan setiap kita dalam melalui sebuah titipan amanah didunia. Di lautan nikmat, seringkali kita terbuai dengan segalanya yang seolah indah dibicarakan tetapi menuju kesananya ternyata penuh dengan lekatnya perjuangan dalam membingkai kenikmatan yang ingin direngkuh nantinya.

Tamu rahasia ini memang adalah cara allah memuliakan manusia baik itu para lelaki, maupun bagi perempuan untuk menjalankan misi kehidupan yang lebih besar setelah melalui fase kedewasaan. Rahasia illahi memang ketika membicarakan tamu ini, ia yang akan melengkapi hidup kita kelak. Dia kadang memang datang tiba-tiba menjadi kado terindah suara hati dikala kegalauan kadang hadir diruang hati seorang manusia yang belum menemukan tambatan tamu rahasia yang dinanti.

Ia tamu yang datang menjadi pilihan tuhan yang tidak akan membuatmu menyesal, kecewa, atau terluka…

Ia tamu yang akan mengingatkanmu, bahwa cinta tuhan takdirkan berjalan dengan sendirinya, sesuai dengan apa yang telah ditetapkan Allah untuknya…

Sejak saat itu kita akan peka bahwa tuhan telah mengirimkan pesan yang indah dalam bentuk sebaik-baiknya pesan, dimana pesan itu nantinya akan membawa keberkahan.Tetaplah berusaha perbaiki diri sebelum kado itu tiba, maka berusaha terus ya sahabat mencari tamu rahasia itu. Ia tidak diketahui kedatangannya tetapi menikahinya adalah pilihan yang membahagiakan kehidupan kita dalam menjalani hari-hari bersamanya, merancang mimpi-mimpi, dan harapan dengan sebuah tindak lanjut nyata, menikah.

Jakarta, 1 November 2014
Kang Gilang